Beberapa tahun yang lalu saya pernah bertemu dengan seseorang paruh baya dalam suatu perjalanan pulang dari luar kota. Beliau aktif mengajak bicara kepada saya. Pada saat itu saya sedang mengejar waktu karena hendak ke kantor. Saya kurang merespon pembicaraan itu. Saya hanya mendengarkan saja. Yang saya ingat potongan dari pembicaraannya itu dia mengatakan kalau dia prihatin bahwa banyak orang sekarang yang menyembah berhala. Bahkan Islam sendiri juga demikian, menurut beliau. Kemudian saya bertanya bapak dari mana? Kata beliau saya dari gereja Pantekosta, akan pergi kesuatu tempat untuk menjadi pembicara. Tidak lupa beliau menyebut suatu yayasan yang akan membuka pintu apabila saya butuh pertolongan. Karena sudah sampai tujuan saya pun turun. Pembicaraan pun berakhir sampai disini.
Di lain waktu ketika saya membaca sebuah konten tanya jawab yang sering mendiksreditkan Islam. Saya mendapati ada sebuah tema yang mempermasalahkan ibadah sholat yang dilakukan umat Islam yang menurut konten itu merupakan bentuk penyembahan terhadap berhala. Yakni Hajar Aswad.
Untuk membuktikannya mari kita lihat sejarah dan penjelasan dalam Al Qur'anul karim.
Sejarah Hajar Aswad bermula ketika Nabi Ibrahim a.s membangun tempat peribadatan di Mekkah, setelah hampir selesai bangunan itu Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.”
Di lain waktu ketika saya membaca sebuah konten tanya jawab yang sering mendiksreditkan Islam. Saya mendapati ada sebuah tema yang mempermasalahkan ibadah sholat yang dilakukan umat Islam yang menurut konten itu merupakan bentuk penyembahan terhadap berhala. Yakni Hajar Aswad.
Untuk membuktikannya mari kita lihat sejarah dan penjelasan dalam Al Qur'anul karim.
Sejarah Hajar Aswad bermula ketika Nabi Ibrahim a.s membangun tempat peribadatan di Mekkah, setelah hampir selesai bangunan itu Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.”