Ibrahim Killington, semula ingin bergabung dalam tentara untuk melawan Islam, tapi kemudian hatinya terpaut oleh Al Quran dan Islam !
Berikut ini adalah kisah seorang mualaf asal Inggris. Berawal dari keinginan untuk
mengkaji paganisme dan "bahkan" berniat bergabung dalam tentara untuk
melawan Islam, namun akhirnya bisa menemukan cahaya dan hidayah Islam,
berikut kisahnya:
Sebelum saya menuju Islam, hidup saya benar-benar terfokus pada minuman
(mabuk-mabukan), obat-obatan (ganja,narkotik,ekstasy), dan
bersenang-senang semata.
Seluruh tujuan hidup saya hanya untuk bersenang-senang, tertawa, dan
tidak ada yang dilakukan lagi selain bersenang-senang, mungkin sampai
mati, dan berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kebiasaan yang
sama, dan tentunya itu tidak membuat diri menjadi semakin lebih baik.
Pengalaman pertama saya mengenal Islam adalah pada saat terjadi serangan
9/11. Saya ingat saya masih sangat muda pada waktu itu, saya tidak
sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi. Bahkan, saya berlari ke
teman-teman saya setelah melihat laporan berita itu, dan saya mengatakan
kepada mereka bahwa "Turis" (salah pengucapan=orang yang
melancong/berliburan kesuatu tempat) telah menyatakan perang terhadap
Amerika.. karena saya belum pernah mendengar tentang teroris sebelumnya.
Dan ketika perang itu berlangsung, saya melihat semakin banyak informasi
tentang perang di Afghanistan, saya mulai memahami bahwa orang-orang
"yang diperangi ini" adalah Muslim. Kaum Muslim melakukan kekejaman
mengerikan di seluruh dunia, begitu katanya yang terus di "bombardment"
(=bertubi-tubi) di gencarkan oleh media-media. Saya mulai sangat
membenci muslim. bahkan saya mencoba untuk bergabung dengan tentara
sebayak tiga kali dengan maksud agar bisa pergi ke sana (Afghanistan),
dan membunuh banyak muslim yang saya bisa, sebagai bagian demi membela
negara serta melindungi dan memberi rasa aman untuk keluarga saya. Saya
pikir pada waktu itu mereka adalah kejahatan besar dunia.
Menemukan Islam
Saya selanjutnya mulai mendengar lebih banyak tentang Islam, terakhir
kali saya melamar tentara, saya datang ke stasiun radio, pada waktu itu
saya mendengarkan radio yang membeberkan tentang teori konspirasi, dan
sejenisnya. Stasiun radio itu membicarakan tentang suatu perang melawan
teror dan tentang kehidupan Nabi Muhammad (shollallahu alaihi wa
sallam).
Ini sangat tidak masuk akal bagi saya, bagaimana orang-orang itu
"percaya" dan "mengikuti" Nabi ini, setelah semua macam saya dengar
perihal "evil things" (hal-hal jahat) yang "mereka katakan" tentang dia.
Jadi, saya mulai mempertanyakan apa yang diyakini Muslim pada waktu
itu, dan 'ketika itupun' saya sedang tertarik untuk mengetahui hal-hal
keagamaan..
Pada saat saya sedang mencari Norse Mythology,(kepercayaan terhadap
mitos,legenda dan kekuatan supranatural), and Paganism (penyembahan
terhadap berhala), Salah satu teman saya mengatakan kepada saya sebelum
saya memutuskan mengkaji paganisme ada baiknya saya melihat-lihat ajaran
spiritual yang lain.
Oleh sebab itu, menjadi terfikir buat saya untuk mencari informasi
tentang Muslim di Internet. Saya pikir salah satu muslim pertama yang
saya lihat di Internet adalah Baba Ali (muallaf, pembuat film-film
keislaman yang ditanyangkan dalam "Islam channel" Inggris).
Dia mematahkan stereotip tentang Muslim untuk saya. Saya terkejut bahwa
orang ini lucu (tidak berdarah dingin) dan pembawaannya tenang. Dia
tidak seperti apa yang "mereka" tuduhkan perihal muslim dari apa yang
pernah saya dengar.
Untuk memenuhi kehausan saya akan Islam, saya memutuskan untuk meminjam
Al-Quran dari tempat saya kuliah (kampus). Ketika saya memegangnya, saya
pikir ini adalah "Buku Pegangan teroris," dalam gemgaman saya, dan saya
khawatir bahwa agen MI5 (Agen rahasia Inggris) akan datang untuk
menahan saya. Saya memutuskan untuk cepat-cepat keluar dari perpustakaan
dan membawa pulang Al-Quran yang saya pinjam.
Tapi begitu mulai saya membaca Al-Quran (terjemah), "..it hit me
immediately" , itu menghantam saya,.. dan saya tidak dapat menghentikan
untuk tidak membacanya; itu benar-benar menghunjam jauh kedalam hati
saya.; Saat saya membaca surat-surat yang ada di Al Quran, Saya tak
sengaja membaca tentang orang-orang di neraka yang keadaannya meminum
air mendidih sehingga membakar tenggorokan mereka. Membaca ini, hati
saya bergetar, seakan-akan saya bisa merasakan tenggorokan saya
terbakar, dan saya bisa merasakan bagaimana sebenarnya hal ini, sehingga
saya memutuskan saya harus berubah.
Dalam upaya untuk berubah, hal pertama yang saya lakukan adalah saya
pergi ke masjid, saya menghabiskan sepanjang hari di sana dengan
membaca. Bahkan ibu saya menelepon di malam hari dan bertanya di mana
saya berada sepanjang hari. Saya katakan "Saya sedang berada di masjid
!..."
Dengan terkejut Ibu saya mengatakan, "Tidak, kamu tidak bisa di Masjid, kamu seorang Kristen. Kristen tidak pergi ke masjid."
Ibu saya sangat terkejut dan sangat yakin bahwa saya akan menyusuri jalan yang buruk.
Itu reaksi ibu saya yang wajar,(mengingat gencarnya media dalam
melakukan stereotip negatif tentang islam "war on terror"). namun
setelah beberapa waktu, dia mulai dapat menerimanya. Dia banyak
menangis. Saya tidak terlalu yakin mengapa dia menangis, saya pikir dia
merasa saya menolak semua yang diajarinya ke saya selama ini.
Banyak orang mengatakan bahwa ketika mereka menemukan Islam, seolah-olah
mereka sudah pulang kerumah aslinya. Dan itulah perasaan yang saya
dapatkan. Saya di masa lalu bukanlah saya yang sesungguhnya, saat itu
bukanlah diri saya yang sebenarnya. Dan inilah sekarang diri saya
sebenarnya.! Saya menjadi diri yang lebih baik setelah saya masuk Islam.
Dan saran saya bagi orang lainnya (non muslim) yang berfikir/meragukan
Islam, Janganlah mencari hanya di internet untuk mengetahuinya, tapi
datangilah ke masjid dan berbicara dengan orang yang memiliki
pengetahuan tentang hal itu. karena terdapat banyak propaganda dan
fitnah-fitnah dari situs-situs anti Islam yang tidak benar. dan jika
anda tidak tahu apa-apa tentang Islam. Anda akan kesulitan untuk menilai
mana yang benar dan mana yang kebohongan. Jadi jauh lebih baik untuk
berbicara dengan seseorang yang paham dan berilmu.
Dan jangan takut dengan apa yang akan dipikirkan keluarga Anda; banyak
orang bahkan saya sendiri pada mulanya khawatir tentang apa yang akan
orang tua saya pikirkan, namun setelah masuk Islam. justru saya berharap
yang terbaik bagi kedua orang tua. bahwa mereka akan mengikuti jejak
saya untuk segera memeluk Islam.
sumber : gho-blogs.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar